Ibaratnya, api dilawan api, keras dilawan
keras, maka nyetak F22 dari resin pun cetakannya harus dari resin. Setelah secara teliti dan berulang-ulang memperhatikan
video-video yang saya donlot dari youtube, akhirnya saya mulai metode
pembuatan cetakan fiberglass yang dibuat dari resin ini.
|
Tatakan gelas sebagai objek experimen |
|
proses pembuatan cetakan bagian atas |
|
Persiapan mencetak bagian bawah. Jangan lupa mengolesi Mirror Glaze pada permukaan tatakan dan permukaan cetakan bagian atas |
|
Hasilnya lumayan, tulisan kecil ditengah tatakan bisa tercetak dengan baik | | | | | | | | |
Awalnya tentu saja tak langsung saya aplikasikan ke master F22 yang
saya punya, karena khawatir bisa langsung rusak. Pertanyaan awalnya
tentang cetakan dari resin ini adalah, bagaimana caranya agar adonan
resin yang kita buat di cetakan yang terbuat dari resin, tidak saling
menempel permukaannya? Jawabannya ada pada sebuah pasta yang mirip semir
sepatu, yang warnanya agak kekuningan. Nama benda itu – atau mereknya
tepatnya – adalah Mirror Glaze. Sekaleng benda ajaib ini dijual dengan
harga Rp. 75.000,-
Untuk eksperimen awal, saya akan membuat cetakan sebuah tatakan gelas.
Tatakan ini saya pilih karena permukaannya halus, ada tulisan
kecil-kecil di bagian bawahnya, dan bahannya kurang lebih mirip
fiberglass. Awalnya bagian bawah tatakan tersebut saya tutupi dengan
lilin, dan di sekelilingnya saya gunakan lego sebagai pembatas.
Untuk adonannya sendiri, saya buat dengan menggunakan campuran talk
dan pigmen warna kuning. Saya gunakan pewarna agar mudah mendeteksi
keberadaan gelembung udara, karena kalau adonannya bening akan membuat
gelembung susah terlihat. Selain itu, saya tambahkan talk agar adonan
tidak terlalu encer dan berharap permukaannya bisa jadi halus.
|
Peralatan untuk proses pembuatan prakarya menggunakan resin, salah satunya gelas aqua untuk mencampur adonan resin, katalis, pigmen dan talk |
|
kuas untuk mengoleskan cairan resin pada cetakan |
|
serat fiber atau matt |
|
Mirror Glaze, sebagai pasta pelapis agar adonan resin tidak melekat pada cetakan |
|
pigmen pewarna |
|
sampah kimia. kuas yang sudah digunakan otomatis menjadi sampah dan tak bisa digunakan lagi. saya belum menemukan metode agar kuas bisa digunakan berkali-kali. |
|
macam-macam jenis sarung tangan karet. warna oranye kurang cocok karena terlalu longgar, membuat susah untuk memegang kuas |
|
siap untuk mengoperasi pasien |
Permukaan bagian atas dari tatakan yang akan dilumuri adonan resin
saya lapisi dengan menggunakan Mirror Glaze tadi. Cara melapisinya
dengan menggunakan kuas. Tadinya saya melapisinya dengan kain halus yang
biasa digunakan melap kacamata, tapi saya khawatir lapisan Mirror
Glazenya malah jadi terhapus. Jadi untuk memastikannya saya ulangi
melapisinya lagi dengan kuas, dengan catatan permukaan nya tetap harus
licin, jangan ada sisa Mirror Glaze yang kasar.
Selesai pencetakan bagian atas, lego di sekelilingnya saya lepas dan
permukaan tatakan saya bersihkan, lalu saya lapisi lagi dengan Mirror
Glaze. Pembuatan cetakan bagian bawah ini sama dengan pembuatan cetakan
bagian atas, yaitu adonan resin yang dicampur dengan talk dan pigmen,
dioleskan secara merata keseluruh permukaan, setelah agak kering lalu
dilapisi dengan serabu fiber atau matt, lalu dilapisi lagi dengan adonan
resin lagi. Pelapisan ini bisa diulangi sampai dua kali agar hasil
cetakan jadi lebih kuat.
Dan bagaimanakah hasilnya?
Mirror Glaze ternyata berfungsi dengan baik. Hasil cetakan lumayan
halus dan bisa dilepas tanpa da permukaan yang menempel, walau untuk
melepaskannya cukup membutuhkan tenaga dan harus menggunakan obeng
sebagai penyungkil. Tulisan kecil pada permukaan tatakan tercetak dengan
baik. Hanya sayang dibeberapa bagian ada lubang-lubang kecil akibat
adanya udara yang terjebak di dalam cetakan.
Secara keseluruhan eksperimen ini saya nyatakan berhasil. Namun saya
harus melakukan eksperimen lainnya sebelum mulai membuat cetakan resin
untuk F22.
waduh ... sayang bgt tuh kuas brow... klo pingin kuas bisa kepake lagi cuci aja tuh kuas dengan sabun colek sebelum mengeras.
ReplyDeletemakasih om masukannya, sekarang sih abis make direndem di thinner biar gak langsung keras.
Deleteane jg blm nemu nih brow, cara bersiin kuas.. katanya pk aseton, pas mau beli gak bisa dr toko kimianya
ReplyDeleteKalau direndam pakai tiner bagaimana hasilya? Pakai bensin mungkin bisa lebih baik hasilnya
ReplyDelete