Oke, sekarang bagaimana caranya untuk bisa menjadi in-house storyboard artist di agensi periklanan atau rumah produksi? Portofolio, tentu hal pertama yang menentukan. Anda harus punya portofolio gambar yang bagus. Tapi gambar bukan sekedar gambar. Gambar yang harus disesuaikan dengan kebutuhan agency dan PH, yaitu gambar storyboard untuk pembuatan iklan atau film.
Kalau belum pernah membuat storyboard sebelumnya, bisa mulai dengan melihat video iklan yang banyak tersedia di YouTube. Perhatikan frame per frame, blocking, adegan, angle, ekspresi, cobalah membuat duplikasinya berdasarkan frame tersebut. Jangan dibuat sama persis tentunya. Tokoh utama yang tadinya cowok bisa diganti jadi cewek, dst.
Buat storyboard dengan tampilan hitam putih dan full color. Advertising agency biasanya lebih sering membuat storyboard yang full color, sedangkan PH lebih sering membuat yang BW.
Buat storyboard tersebut dengan kualitas yang sebagus mungkin, ... dan cepat! Industri periklanan adalah industri yang berjalan dengan tempo cepat. Bisa jadi Anda akan dituntut membuat tiga buah versi storyboard BW dalam sehari. Atau yang full color dalam sehari.
Jangan lupa juga faktor endurance, atau ketahanan diri. Selesai Anda membuat storyboard tersebut, persiapkan diri untuk selalu menerima kenyataan pahit tentang revisi, revisi dan revisi. Dengan loading yang banyak Anda tetap harus bisa menjaga mood agar kualitas gambar harus selalu bagus. Tak ada istilah 'lagi gak mood' bila benar-benar ingin terjun di professi ini.
Jul 28, 2015
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment