Tiba di dekat meja pendaftaran, terlihat banyak orang menunggu giliran ujian tulis. Duh, males banget kalau harus menunggu lama. Akhirnya saya coba mendapatkan informasi kalau mau lewat jalur cepat. Ongkosnya 250rb, gak perlu tes kesehatan. Kata seorang pria berseragam.
Sejenak saya melirik spanduk bertuliskan huruf besar-besar di samping saya: "Jangan Percaya Calo" begitu kira-kira bunyinya. Ya, ya... Balik ke si petugas. Dia bilang kalau jalur biasa harganya 200rb, dan harus tes kesehatan di tempat yang berada di luar area polsek.
Setahu saya dari baca di internet, jalur biasa tak sampai 200rb tarifnya. Tapi gak masalah, saya tetap memutuskan lewat jalur cepat saja. 'Wah, ini SIM luar daerah', komentar si petugas ketika saya serahkan SIM saya yang dari Banten itu. Jadi harus bikin baru, tarifnya 400rb.
Duh! Ya sudahlah, dari pada nunggu lama mending bayar saja. Kemudahan yang didapat dari jalur cepat ini, kita bisa langsung nyelonong ke ruang ujian tanpa harus menunggu panggilan. Tak perlu tes kesehatan. Tak perlu ikut ujian mengendarai. Dan masuk ruang foto lebih cepat karena didampingi 'pemandunya'. Kurang dari 2 jam akhirnya SIM pun jadi.
Soal spanduk jangan percaya calo itu gimana? Huahaha, ya beginilah negeri kita.
0 comments:
Post a Comment